KAMPUNG HIJAU

PROFILE PEDUKUHAN IX SRIBITAN
DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL PROPINSI DIY


   I.   Keadaan Umum.
Letak Geografis Pedukuhan IX Sribitan terletak di Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Pripinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau sekitar 6 Km dari arah Desa Wisata Gerabah Kasongan. Sribitan merupakan salah satu Pedukuhan di Desa Bangunjiwo yang secara Topografi merupakan daerah Pegunungan yang berbukit dan tanah yang kurang subur. Batas wilayah administratif sebelah Utara Pedukuhan Lemahdadi, sebelah Timur Pedukuhan Kalirandu, sebelah Selatan Pedukuhan Kenalan dan sebelah Barat Pedukuhan Salakan dengan luas wilayah Pekarangan 39.7810 Ha, Persawahan 5.5750 Ha, Tegalan 1.7200 Ha total jumlahnya adalah 49.6395 Ha. Jumlah Kepala Keluarga terdiri 282 Kepala Keluarga

 II.   Letak Geografis.
Batas Wilayah                               :
Sebelah Utara                               : Pedukuhan Lemahdadi.
Sebelah Timur                              : Pedukuhan Kalirandu.
Sebelah Selatan                            : Pedukuhan Kenalan.
Sebelah Barat                               : Pedukuhan Salakan.

Jumlah Kepala Keluarga                : 315 KK
KK Laki-Laki                                : 277 KK
KK Perempuan                             : 38   KK

Jumlah Penduduk                          : 1067 Jiwa
Laki – Laki                                    : 530   Jiwa      
Perempuan                                   : 537   Jiwa


III.   Lembaga-lembaga Tingkat Pedukuhan.
1)      KK LPMD                               : 1 Unit.
2)      RT                                         : 9  RT
3)      PKK Pedukuhan.                     : 1 Unit  
4)      Dasa Wisma                           : 18 Unit
5)      Apsari                                    : 
6)      Karang Taruna Unit                  : 1 Unit 
7)      Kelompok Tani                        : 1 Unit
8)      Posyandu Balita                       : 2 Unit
9)      Posyandu Lansia                     : 1 Unit
10)    Posdaya                                 : 1 Unit.
11)    Paud                                       : 1 Unit.
12)    Pengelola Sampah “Sriasih”    : 1 Unit.
13)    Koperasi Serba Usaha            : 1 Unit.
14)    Kelompok Simpan Pinjam        : 4 Unit.
15)    Kelompok Ternak                   : 2 Unit.

IV.   Mata Pencaharian.
·         PNS                      :           Jiwa
·         TNI / Polri             :           Jiwa
·         Pegawai Swasta    :           Jiwa
·         Pedagang              :           Jiwa
·         Perajin Bunga       :           Jiwa
·         Perajin Kipas        :           Jiwa
·         Perajin Patung      :           Jiwa
·         Industri Makanan  :           Jiwa
·         Penjahit                :           Jiwa
·         Petani                   :           Jiwa
·         Buruh Tani            :           Jiwa
·         Jasa                      :           Jiwa

 V.   Latar Belakang.

Kampung Hijau merupakan sebuah kampung yang menerapkan asas pelestarian fungsi lingkungan dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, yakni pelestarian fungsi pada komponen lingkungan : Biotik, Abiotik maupun komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat pada umumnya.

Pedukuhan IX Sribitan adalah sebuah wilayah pedesaan yang terletak di wilayah administrasi Pemerintah Desa Bangunjiwo bagian barat, wilayah Sribitan yang dahulu hanya terdiri 3 (RT) rukun tetangga akan tetapi sekarang telah berubah dengan adanya kemajuan, salah satunya wilayah kami menjadi potensi untuk pengembangan Perumahan dan sekarang menjadi 9 (RT) rukun tetangga dan sebagian besar terdiri dari kompleks Perumahan. Berawal dari itu memang berbagai permasalahan timbul, salah satunya ketika permasalahan Sampah menjadi problem bersama. Maka kami seluruh Stakeholder ditingkat Pedukuhan Sribitan telah membuat komitmen bersama untuk menjadikan Sampah bukan menjadi sebuah permasalahan akan tetapi Sampah menjadikan Berkah ketika diolah dengan baik dan benar lebih-lebih bisa menjadi sebuah Potensi yang mempunyai nilai lebih menjadi kampung yang sehat.

Kampung sehat adalah suatu kondisi kampung yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk layak dihuni warga, yang tentu saja bisa dicapai melalui terselenggaranya suatu kegiatan yang terintrgrasi dan telah disepakati seluruh stakeholders Pedukuhan IX Sribitan beserta seluruh warga masyarakat. Di Pedukuhan IX Sribitan dalam hal penanganan sampah khususnya berawal ketika di awal tahun 2009 kami membentuk sebuah Paguyuban Pengelola Sampah ”SRIASIH”, dalam paguyuban Sriasih inilah kami berawal mengkampanyekan untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat di setiap kepala keluarga. Dan sampai saat ini sudah hampir semua warga telah melakukan pemilahan sampah ditingkat rumah tangga, dan kemudian nanti dikumpulkan dan dikelola oleh Sriasih untuk diolah menjadi barang yang bermanfaat dan yang paling penting hasil dari pengolahan sampah tersebut selanjutnya akan dikembalikan lagi untuk pembangunan kemasyarakatan dalam bentuk subsidi kegiatan ditingkat pedukuhan musalnya untuk subsidi Posyandu, PKK, Karang Taruna dan untuk kegiatan yang sifatnya untuk kepentingan umum masyarakat Pedukuhan IX Sribitan.

Itu semua bisa terlaksana dengan ketika kami masyarakat Pedukuhan IX Sribitan sadar betul bahwa kita punya potensi yang lebih yaitu kami memiliki Budaya Guyup Rukun, Gotong Royong, Musyawarah, Tepo Seliro. Yang kesemuannya itu bisa mewujudkan suasana kehidupan yang penuh kekeluargaan, kedamaian, ketentraman dan kebersamaan antar warga. Dan juga dari segi yang lain kita juga mempunyai kewajiban untuk melestarikan Budaya atau Tradisi pedesaan.

Kesemuanya tidak terlepas dari peran serta dan bimbingan dari berbagai pihak terutama Pemerintah Desa Bangunjiwo maupun Pemerintah Kabupaten Bantul, serta pihak – pihak ketiga yakni pihak swasta dan tokoh-tokoh masyarakat, sehingga terwujudlah program – program ataupun kegiatan dengan penentuan skala prioritas dan menjadi unggulan, misalkan :






 
1)  Bidang Pendidikan.
·            Adanya 1 Sekolah Dasar Sribitan I dan 1 Taman Kanak-kanak Islam terpadu (TKIT Nabila) terletak di RT 01.
·            Di dirikannya 3 (Tiga) Masjid (M. Jabal Nur (RT08), M. Ar-Rohman (RT03), dan M. Qolbun Salim (RT05).
·            Di dirikannya 3 (Tiga) Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA). TPA Qusnul Quluq, TPA Birrul Wallidain, dan TPA Qulbun Salim.
·            Bebas 3 (Tiga) Buta.
·            Wajib Belajar 9 (Sembilan) Tahun.
·            Memberlakukan Jam Wajib Belajar Masyarakat.
·            Pengadaan Tempat Baca / Informasi Umum “Mading”.
·            Mengadakan Pelatihan “Home Industri” bagi ibu rumah tangga (Menjahit, Bordir.
Kerajinan Bunga, Pembuatan Roti, Kipas Hias, dan Patung)

2)  Bidang Kesehatan.
·            Diaktifkan Posyandu Balita dan Lansia
·            Bebas DB4MK.
·            Diaktifkannya relawan Jumantik di tiap RT.
·            Bebas WC Cemplung.
·            Pengelolaan Sampah “Sampah Organik atau An Organik” lewat  Paguyuban “SRIASIH”.
·            Penanganan Balita Gizi Buruk.
·            Gerakan Jum’at dan Minggu Bersih di setiap Wilayah RT masing-masing.

3)  Bidang Ekonomi.
·            Pendirian Koperasi Serba Usaha Satu (1) Unit yakni Koperasi Dian Kita terletak di RT 08.
·            2 Kelompok Usaha Ternak Kambing.
·            Pembuatan Pupuk Organik skala pedukuhan 1 Unit.
·            Optimalisasi lahan dengan tanaman Apotik Hidup atau sayuran organik.
·            Budi Daya Ikan Lele “Pemanfaatan Limbah Air Rumah Tangga”. Dikelola oleh Karang Taruna.
·            Pembinaan Home Industri Rumah Tangga “Kipas, Patung, Roti Kering, Tempe Kedelai, Bunga kering, Kerajinan limbah Sampah dan Bordir”.

4)  Bidang Sarana dan Prasarana.
·            Adanya Ruang Publik “ 4 Lapangan Bulu Tangkis (di RT 01, 05, 06, 08), 2 Lapangan Bola Volly (di RT 03 dan 09), 1 Lapangan Sepak Bola, 5 Meja Tenis Meja (di SD Sribitan I, RT 01, 04, dan RT 08), 1 Lapangan Bola Basket (di SD Sribitan I).
·            Pengerasan “Cor Blok, Macadam” Jalan Lingkungan.
·            Perbaikan Pagar.
·            Perbaikan Sarana Ibadah “Masjid atau Mushola”.
·            Perbaikan 9 (Sembilan) Gardu Ronda “Siskamling”
·            Penataan Lahan dan Prasarana Pemakaman Umum ada 2 Tempat.
·            Pembangunan TPS, tempat Pemilahan Sampah dan tempat Komposter ditingkat pedukuhan. Gudang SRIASIH.
·            Adanya Sub TPS pemilahan sampah di Tingkat RT ada (12 Titik).
·            Tempat pemilahan sementara tingkat Rumah Tangga dari 315 KK.
·            Saluran Air Hujan.
·            Tempat Ibadah 4 Masjid (di RT 01, 03, 05, dan 08).
·            Adanya slogan tentang pelestarian lingkungan.
·            Adanya identitas Wilayah “Tugu Projotamansari” 8 titik.
·            Sarana informasi papan Pengumuman, Mading, Internet www.pedukuhansribitan.blogspot.com.

5)  Bidang Pelestarian Lingkungan.
·            Terjaganya kebersihan aliran sungai.
·            Terjaganya Kebun atau hutan jati.
·            Adanya tanah kas desa dan pelungguh.
·            Pembuatan Sumur Resapan atau Biopori.
·            Penambahan atau perawatan hutan rakyat yang sudah ada.

6)  Bidang Sosial dan Budaya.
·            Menumbuhkan nilai kegotong royongan “Kerja Bakti”.
·            Adanya jimpitan untuk kas di RT masing-masing.
·            Adanya budaya Nyadran di Tiap Bulan Ruwah Sebelum Bulan Suci Romadhon.
·            Kenduri Selikuran, Kenduri Bada Idul Fitri, kenduri Bada Idul Adha dan kenduri Suronan.
·            Pertemuan Rutin seluruh stakeholders “tokoh masyarakat” setiap 3 bulan sekali (Triwulan) dalam rangka evaluasi kegiatan dan program pembangunan yang ada di Pedukuhan IX Sribitan.
·            Pertemuan rutin Bapak-bapak tingkat RT masing-masing (RT 01 malem Jum’at Kliwon, RT 02 malem Rabu Pon, RT 03 malem Selasa Pahing, RT 04 dan RT 05 Malem Senin pada minggu ke II, RT 06, 07, 08 dan 09 di awal bulan).
·            Pertemuan Ibu-ibu PKK Pedukuhan IX Sribitan hari Minggu ke II.
·            Pertemuan Ibu-ibu PKK Tingkat RT setiap malam Minggu di rt masing-masing.
·            Dan Ibu-Ibu Dasawisma juga mengadakan pertemuan rutin.
·            Adanya sistem keamanan lingkungan dengan mengaktifkan kelompok Ronda.
·            Pembinaan Rohani setiap malam Jum’at Wage.
·            Permainan Tradisional egrang, gobak sodor dll.
·            Rutinitas dalam memperingati HUT Ri disetiap tahunnya (oleh Karang Taruna).


VI.   Kampung Hijau
Motto : SRIASIH “ Sribitan yang Asri, Sehat dan Bersih”

Untuk mewujudkan lingkungan pedukuhan IX Sribitan yang “SRIASIH” kami telah melakukan berbagai rencana Program dan Kegiatan yang telah dilakukan oleh Masyarakat Pedukuhan IX Sribitan secara bersama-sama (Kelompok) maupun secara Perorangan di skala Rumah Tangga. Sebagai contoh (1) suasana yang Asri juga tercipta ketika disetiap Musim penghujan, masing-masing warga dianjurkan untuk menanam tanaman keras “Buah-buahan” dipekarangannya masing-masing sehingga diharapkan kedepannya akan bertambah populasi pohon keras dan harapannya lingkungan menjadi hijau kaya udara segar “banyak oxigen” serta buah yang dihasilkan akan menambah vitamin yang diperlukan tubuh kita dan tentu saja akan berdampak akan bertambahnya cadangan air tanah untuk waktu di musim kemarau. Selain itu juga untuk melestarikan air tanah juga di buatkan sumur resapan atau Bio Pori di setiap ramah tangga atau di tempat strategis lainnya. Dalam rangka menciptakan suasana yang hijau juga lewat ibu-ibu dasa wisma melakukan penanaman tanaman obat “Apotek Hidup”.

contoh (2) dan suasana Sehat dan Bersih juga tercermin dari kegiatan pengelolaan sampah. Karena memang sampah menjadi permasalahan kita bersama terutama diwilayah perumahan maka dari itu untuk menciptakan suasana wilayah Pedukuhan IX Sribitan yang Sehat dan Bersih maka sampah harus bisa dikelola dengan manajemen yang baik sehingga sampah yang dihasilkan bisa memberikan manfaat dan keuntungan kita bersama “Dari sampah menjadi Berkah”. Begitu juga limbah, baik limbah padat maupun cair juga akan sangat mengganggu kesehatan apabila tidak dikelola dengan baik, dan sebaliknya apa bila dikelola dengan baik tentu akan bermanfaat juga.

Untuk itu masyarakat Pedukuhan IX Sribitan sadar betul akan hal tersebut, sehingga dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih, maka telah disusun langkah-langkah maupun program yang antara lain :

a)   Penanganan Limbah Padat.
1.  Sampah Dari Rumah Tangga.
·       Di setiap Rumah Tangga telah melaksanakan pemilahan sampah Organik : Plastik, Kertas, Logam, Kaca dengan menyediakan 3 buah bak Plastik besar atau ember sampah. Dan sebuah Komposter skala rumah tangga untuk memilah sampah basah organik yakni sisa-sisa sayur didapur dibuat pupuk kompos ataupun membuat komposter alami dengan menggali tanah.
·       Pengadaan bak / tong sampah besar sebagai sub TPS di tingkat RT masing-masing di 16 titik masing-masing 3 buah tong. “Di RT 01 ada 2 titik, di RT 02 ada 1 titik, di RT 03 ada 2 titik, di RT 04 ada 2 titik, di rt 05 ada 1 titik, di RT 06 Ada 2 titik, di RT 07 ada 2 titik, di RT 08 ada 3 titik, dan di RT 09 ada 1 titik”.
·       Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah “digunakan sebagai tempat pemilahan sampah dari plastik, kertas logam dan kaca” di tingkat Pedukuhan ada 1 (Satu) tempat yakni ada diwilayah RT 03. Dan juga akan dibangun tempat komposter skala besar.
·       Mengelola dan memanajemen hasil penjualan sampah untuk dikembalikan lagi kemasyarakat guna mendukung pembangunan yang ada di Pedukuhan IX Sribitan, yakni sebagai contoh : “hasil penjualan sampah akan disubsidikan kembali ke setiap lembaga –lembaga di tingkat pedukuhan misalkan disalurkan untuk Posyandu Balita maupun Lansia, Karang Taruna, Paud dan lain sebagainya tentunya untuk kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya”
·       Adanya program disetiap tingkat RT masing-masing untuk menggiatkan kembali gotong-royong dalam hal kerja bakti kebersihan lingkungan baik bapak-bapak maupun ibu-ibu lewat progrm dasa wismanya.
·       Adanya larangan untuk membakar sampah apapun, agar mengurangi adanya isu pemasasan global.
·       Adanya pengolahan sampah untuk kerajinan yang bisa layak jual Ibu PKK dan Pemudi.

2.  Sampah Alam Organik
Disetiap kepala keluarga di wilayah masing-masing RT diwajibkan untuk mengelola sampah padat basah dari sisa dapur rumah tangga, untuk di buat pupuk kompos baik denga menggali tanah dan di timbun atau juga bisa menggunakan alat komposter buatan.



b)   Penanganan Limbah Cair.
1.   Limbah rumah tangga yang berbentuk cair (air) tentu saja dimiliki setiap kepala keluarga, maka dari itu harus ada penanganan khusus, yakni  ;
·       Dengan menutup atau membuat bak penampungan air limbah ataupun sumur resapan.
·       Menyaring dan menampung air limbah sehingga hasilnya bisa di manfaatkan kembali untuk kegiatan Budidaya Lele Dumbo, sebagai minuman ternak ataupun sebagai menyirami tanaman.

VII.   Potensi dan Hambatan
Memang benar untuk mewujudkan Sribitan yang Asri, Sehat dan Bersih “SRIASIH” memang banyak kendala atau hambatan diantaranya ;
a)   Konversi lahan pekarangan yang dulu masih kebun atau pekarangan sekarang menjadi lahan pemukiman penduduk untuk “Perumahan”.
b)   Belum adanya kesadaran penuh, semua warga untuk tidak membakar sampah apapun.
c)   Masih tahap belajar dalam hal pengolahan sampah untuk menjadi bahan layak jual.”baik dari hasil pemilahan, kerajinan daur ulang, Pupuk Kompos, Briket arang daun dll.”
d)  Pendanaan sangat terbatas hanya dengan swadaya warga dan relawan sehingga terhambatnya pengadaan sarana dan prasarana pemilahan sampah (baik bak sampah, komposter maupun alat transportasi untuk mengangkut sampah disetiap RT), pembangunan gudang sampah dan gedung untuk kegiatan kerajinan daur ulang serta tempat pembuatan kompos lengkap dengan mesin pencacah sampahnya.
e)   Juga terbatasnya modal dana dari Karang Taruna untuk memanfaatkan penataan air limbah untuk budidaya Lele Dumbo.


Dan Potensi yang ada diantaranya ;
a)   Semangat Gotong Royong dan Guyup Rukun serta Partisipasi Masyarakat masih terjaga dengan baik.
b)   Lahan Pekarangan dan Tegalan masih Luas.
c)   Terdapatnya Tenaga Kerja cukup banyak.
d)  Jumlah sampah rumah tangga cukup tinggi dikarenakan Sribitan ada tiga titik perumahan.
e)   Ketersediaan bahan briket dukup banyak.
f)  

      
Dan harapan kami semua ;
Perhatian Pemerintah baik Pemerintah Desa Bangunjiwo, Pemerintah Kecamatan Kasihan  sangat di harapkan oleh masyarakat Pedukuhan IX Sribitan, baik berupa bantuan Modal, pelatihan-pelatihan serta ketrampilan berwirausaha dan bantuan peralatan sarana dan prasarana sehingga kami masyarakat Sribitan benar-benar menjadi kawasan lingkungan yang “SRIASIH” yaitu Sribitan Asri, Sehat dan Bersih, Produktif dan bebas dari angka kemiskinan.
 


Popular Posts

Visitor Map

Locations of Site Visitors
Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More